Pembangkit Listrik Alumina Bintan Indonesia adalah pembangkit listrik pendukung untuk 2000kt/a alumina, dan juga dilengkapi dengan boiler gasifikasi unggun terfluidisasi bersirkulasi batubara ke gas 5×40000Nm³/h. 240-260t/h, nilai kalori dari abu terbang gas batubara adalah sekitar 5100Kcal/kg. Pada tahap awal 1000kt/a alumina, fly ash gas batubara hanya bisa langsung dibakar. Kapasitas pembakaran satu tungku adalah 7-10 ton/hari (dua tungku), dan pabrik batu bata perlu mengubur 50-60 ton/hari setelah pencampuran manual, dan desain sebelumnya mengadopsi pengumpanan abu berselang (setiap 5 menit); Ada tidak ada pipa injeksi, dan abu diblokir beberapa kali sehari, memakan waktu lama untuk membersihkan dan mempengaruhi pembakaran. Saat mengangkut abu kering, juga menghasilkan polusi debu ke lingkungan sekitar. Setelah bercampur dengan abu, badan ketel, lubang got, katup pipa pengangkut abu, dll. Semuanya berwarna abu hitam, dan pembakaran spontan sering terjadi setelah pemanasan. Ketika abu dikubur di luar, kompresor udara digunakan untuk memompanya. Karena abu halus dan fluiditas tinggi, debu dan abu yang mengambang di permukaan air sangat besar, abu sering terbawa ke tanah setelah hujan , yang berdampak buruk bagi masyarakat setempat. Untuk mengatasi masalah di atas dan mencapai tujuan pembakaran abu bubuk batubara untuk batubara-ke-gas, pembangkit listrik melakukan pemutakhiran pada sistem pembakaran pencampuran abu batubara-ke-gas mentah, dan akhirnya mewujudkan destruksi lengkap abu bubuk batubara.

Sistem bertekanan pompa gudang, sistem pengangkutan peniup tambahan, sistem nitrogen dan udara terkompresi, dan logika sistem pengangkutan abu masing-masing telah diubah. Dibandingkan dengan mereka, pembangkit listrik yang diubah dapat mencapai pelepasan bubuk batubara nol terus menerus abu dan pembakaran sempurna. Keberhasilan renovasi karena manfaat ekonomi yang sangat besar; dampak besar pada manfaat perlindungan lingkungan sekitar; dan manfaat penilaian angin sosial lokal yang baik.